Kamis, 14 Maret 2013

Objek wisata Krueng Shimpo

Wisata Krueng Shimpo Bireuen
Krueng Shimpo, merupakan potensi wisata unggulan di Kabupaten Bireuen yang ramai dikunjungi wisatawan lokal pada akhir pekan atau libur nasional. Seperti Selasa (12/3/2013), keramaian terlihat jelas di obyek wisata yang terletak persis di pinggiran jalan Negara Bireuen-Takengon, tepatnya KM 20, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, Aceh.

Lokasi parkir lumayan padat meskipun waktu baru menunjukkan pukul 10.00 tak hanya kendaraan pribadi roda dua dan empat, puluhan angkutan umum tampak bersandar rapi di barisan parkir yang berada kurang dari seratus meter dengan aliran sungai.
Tak kalah menariknya, keramaian pedagang menjajakan aneka makanan maupun minuman tertentu, telah memadati pinggiran bantaran Krueng Shimpo. Dilengkapi kursi dan meja untuk melayani pembeli, tampilan warna-warna mencolok kian menambah aksen tersendiri yang menimbulkan rasa nyaman bagi wisatawan berkunjung.

Penuturan Amir, seorang pedagang mi, keramaian obyek wisata Krueng Shimpo mulai berdenyut kembali beberapa tahun terakhir. Tenggelam karena konflik Aceh, kini banyak pedagang menggantungkan harapannya dari berjualan di sana. "Sebelum konflik, Krueng Shimpo memang sudah menjadi obyek wisata, lalu terbenam karena konflik dan ramai kembali setelah perdamaian Aceh dirintis di Helsinki," ungkap Amir diplomatis.

Diakuinya, cuaca sejuk dan bersahabat di obyek wisata ini disukai banyak orang untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga maupun kerabat. "Ditambah letaknya yang strategis di pinggiran jalan negara membuat Krueng Shimpo hidup setiap saat," tambah lelaki berpostur tegap itu.
Menurut Amir, omset pedagang pada akhir pekan bisa dua kali lipat dari hari-hari biasanya, sehingga pedagang lainnya lebih banyak muncul pada Sabtu, Minggu dan hari libur nasional.
Kesejukan dan kejernihan air sungai memang ditawarkan Krueng Shimpo. Sehingga banyak peminat yang menjatuhkan pilihan wisatanya ke tempat ini untuk bersantai sejenak. "Airnya bersih, dingin dan tidak mengancam keselamatan untuk anak-anak," ujar Rohani.

Diakuinya, keberadaan Krueng Shimpo sejak lama menjadi obyek wisata yang terpelihara bagi masyarakat Bireuen sehingga dikenal. Kendati tak ada perubahan signifikan dari fasilitas yang disediakan, Rohani mengaku dibukanya kembali obyek wisata ini sudah cukup memuaskan dahaga wisatawan yang ingin menikmati pemandangan pada hari libur.
"Kita berharap pemkab setempat memberi perhatian untuk kelayakan tempat dan penambahan fasilitas seperti MCK dan lain sebagainya, karena Krueng Shimpo merupakan obyek wisata yang patut dilestarikan ke depannya," tambah Rohani.

Objek wisata Wajib di bireuen

Objek wisata bireuen yang harus anda 

kunjungi

Menghabiskan akhir pekan bersama keluarga tentu menjadi suatu hal yang sangat istimewa. Apalagi kegiatan tersebut dilakukan sambil mengunjungi objek wisata alam yang memberikan banyak kelebihan dibandingkan berkunjung ke pusat-pusat perbelanjaan.

Selain untuk melepas penat, mengunjungi objek wisata juga berfungsi untuk lebih mengenal alam ciptaaan Tuhan, sehingga timbul rasa memiliki bangsa ini. Biereun sebagai salah satu kabupaten yang maju di Aceh memiliki berbagai objek wisata yang cocok untuk kegiatan traveling, outbound maupun, menambah wawasan tentang sejarah sambil bercengkerama dengan keluarga tercinta. Berikut tujuh tempat wisata di Bireuen yang telahThe Globe Journal rangkum khusus untuk anda.
 
1. Rumoh Teungku Chik di Awe Geutah

Rumoh Teungku Chik di Awe Geutah adalah rumah peninggalan ulama kharismatik Aceh yang bernama Teungku Chik Abdurrahim di Gampong Awe Geutah Kecamatan Peusangan Siblah Krueng.

Rumah ini diperkirakan telah dibangun 500 tahun silam. Selain rumah Aceh, di lokasi ini juga terdapat mon Kaluet (sumur semedi) tempat para ulama dan santri bersemedi. Di tempat ini pengunjung juga dapat melihat langsung kuburan sang ulama yang dikabarkan berasal dari salah satu negeri Arab.

2. Meuligo Bupati Bireuen

Meuligo Bupati Bireuen merupakan tempat kediaman kepala daerah kabupaten penghasil keripik pisang ini. Dulunya bangunan ini tempat kediaman pembesar Belanda yang berkuasa di Bireuen. Saat Indonesia dalam perang kemerdekaan, di Meuligo ini pernah menginap Presiden RI pertama  Ir. Soekarno. Bangunan ini terletak di pusat kota Bireuen dan berdekatan dengan gedung DPRK setempat.

3. Makam Syuhada Lapan

Makam ini terletak di Cot Batee Geulungku Kecamatan Simpang Mamplam atau lebih kurang 30 km sebelah barat kota Bireuen dan terletak di sisi jalan Medan-Banda Aceh. Di makam ini di kubur delapan orang syuhada yang syahid saat berperang dengan pasukan Belanda. Menurut beberapa sumber, dimakam ini masyarakat bisa meminta berkat dan karomah.

4. Cot Panglima

Cot Panglima (Puncak Panglima) merupakan objek wisata yang berada di kecamatan Juli. Terletak disebelah selatan Kota Bireuen atau tepatnya di km 29 jalan Bireuen-Takengon.

Tempat ini sering dijadikan sebagai tempat peristirahatan para pengguna jalan baik saat menuju tanah Gayo maupun sebaliknya. Dari puncak ini kita bisa melihat keindahan alam yang berhawa sejuk. Namun sayang, lokasi ini sudah sedikit berubah karena pelebaran jalan yang dilakukan oleh pemerintah. Dulu, bukit tersebut pernah dihancurkan oleh tentara KNIL Belanda saat melakukan ekspedisi ke Tanoh Gayo.

5. Krueng Simpo

Krueng Simpo merupakan objek wisata sungai yang menjadi tempat pemandia favorit. Selain airnya yang dingin, suasana alamnya masih menyimpang kedamaian bagi siapapun yang berkunjung. Terletak di Gampong krueng Simpo Kecamatan Juli atau arah selatan Kota Bireuen atau berjarak sekitar 19 km dari pusat kabupaten. Cocok untuk berekreasi bersama keluarga.

6. Batee Iliek

Objek wisata Batee Iliek terletak di Kecamatan Samalanga Bireuen. Letaknya persis diperbatasan antara Bireuen dan Pidie Jaya. Bila datang dari Kota Bireuen, lokasi objek wisata ini berada di sebelah barat Kota dengan jarak sekitar 45 km. Lokasi wisata sungai ini cocok sekali untuk kegiatan rekreasi keluarga.

7. Pantai Ujong Blang

Objek wisata pantai ini terletak di gampong Ujong Blang Kecamatan Kuala. Pantai yang berada di bibir Selat Malaka ini merupakan tempat rekreasi yang menawarkan deburan ombak laut sebagai salah satu daya pikat.  Letaknya sekitar 5 km arah Utara Kota Bireuen.